Kamis, 23 Mei 2013

Peristiwa Penting di Dunia yang Berpengaruh Terhadap Indonesia (bagian 1)


Banyak peristiwa penting yang terjadi di dunia khususnya negara-negara di Eropa pada era ini dan besar pengaruhnya bagi Indonesia, menyangkut beberapa bidang seperti politik, ekonomi, sosial, dll. Peristiwa-peristiwa tersebut antara lain :


1. Gerakan Merkantilisme
 
Muncul pada abad pertengahan (16 dan 17) ketika banyak negara-negara eropa telah menemukan bentuk dan identitasnya sebagai negara nasional. Kekuasaan berpusat kepada raja baik politik maupun ekonomi. Kegiatan untuk mengatur ekonomi demi keperluan negara disebut Merkantilisme.Tujuan negara mengatur kegiatan ekonomi adalah agar perekonomian negara kuat dan dapat menghindarkan persaingan baik antar pengusaha di negara itu atau juga dengan negara lain.

Cabang-cabang Merkantilisme

Kegiatan perdagangan disini diatur oleh negara untuk memperoleh neraca perdagangan aktif,keuntungan perdagangan diwujudkan dalam logam mulia yang waktu itu merupakan standar devisa suatu negara. Berikut negara penganut merkantilisme :   - Perancis, merkantilisme dimulai masa Louis XI (1461 – 1483)    Bertujuan untuk memakmurkan rakyat,  terkenal dengan sebutan  Colbertisme (pencetusnya Jean Colbert,  Menkeu Perancis)   - Inggris, merkantilisme dimulai pada masa Henry VII (1485 – 1509)    Bertujuan untuk meningkatkan industri nasional dan ditingkatkannya perpajakan untuk memajukan pelayaran   - Jerman, merkantilismenya disebut dengan istilah Kameralisme.    Camera artinya kas raja. Caranya dengan memungut pajak dan  membentuk perusahaan dagang di Afrika untuk mengembangkan perekonomian   - Belanda, diwujudkan dengan memberikan monopoli dagang pada :   
a. VOC(1602) wilayahnya di sebelah timur Tnjg Harapan(Afrika) 
b. WIC (1621) wilayahnya di sebelah barat Tanjung Harapan


2. Reformasi Gereja

a. Situasi Sebelum Reformasi 
Jatuhnya kekaisaran Romawi Barat tahun 476 menyebabkan Eropa berubah. Masyarakat Eropa mengalami masa-masa suram yang disebut dengan jaman/abad kegelapan.      Adapun ciri-ciri jaman itu : 
1. masyarakat hidup agraris 
2. muncul feodalisme 
3. seluruh kehidupan bertumpu pada ajaran gereja, menyimpang berarti dosa dan salah      4. Paus kedudukannya sangat tinggi/sentral berkuasa dalam bidang agama dan politik 
5. Budaya Yunani Kuno dan Romawi Kuno tersingkirkan.

Hukuman Bagi Para Penentang Gereja

Kekuasaan Paus yang sangat besar menyebabkan ia banyak melakukan penyimpangan khususnya dalam bidang agama, sehingga memunculkan kekecewaan dari sebagian umat sehingga memunculkan upaya perbaikan yang dikenal dengan istilah reformasi gereja.

b. Pembaharuan di dalam Gereja
Adalah pembaharuan yang terjadi dalam bidang gereja, muncul sebagai akibat banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam agama katholik. Faktor-faktor penyebab adalah : 
1. adanya penyimpangan yang dilakukan gereja katholik/nasrani, misalnya : penjualan surat pengampunan dosa, untuk beaya perang salib 
2. kampanye idulgensia (pengampunan dosa), untuk biaya pembangunan gereja St. Petrus di Roma dengan menyumbang sejumlah uang. 
3. Berkembangnya faham humanisme yang memungkinkan orang untuk  mempelajari ajaran Yesus yang asli yang tertulis dalam bahasa Yunani kuno. Hal itu menyebabkan orang tahu bahwa ada ajaran yang diberikan oleh gereja Nasrani yang tidak sesuai dengan ajaran Yesus yang asli 
4. Munculnya negara-negara nasional di eropa, di mana rajanya tidak mau lagi mentaati Paus di Roma. Mereka menyadari kedudukannya sebagai kepala negaranya masing-masing.Para raja hanya mengakui kedudukan Paus  sebagai kepala agama saja. 


Tujuan dari gerakan Reformasi gereja adalah untuk mengembalikan ajaran Katholik. Tokohnya adalah Marthin Luther (1517), Jean Calvin, Zwingli. Dalam perkembangannya mereka kemudian mendirikan agama Kristen. Perkembangan gerakan ini sangat pesat terutama di Jerman, Perancis dan Inggris.

c. Gerakan Kontra Reformasi
Gerakan ini merupakan reaksi dari terus terpecahnya agama Katholik akibat dari gerakan reformasi gereja. Tokohnya adalah para penganut setia agama katholik Roma yang tidak rela agamanya menjadi terpecah-pecah. Adapun tujuannya :
1. menghentikan perpecahan yang terus terjadi dalam agama katholik 
2. mengajak umat untuk kembali ke agama katholiK.

Cara yang dilakukan adalah dengan melalui Konsili Trente (1545-1563) dan melalui perang agama (Kristen vs Katholik). Tokohnya: Paus Pius V, Raja Filipus II, Santo Ignatius dari Loyola, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar